LOGIN ADMIN

Masuk

ANDA PENGUNJUNG KE:

Free Web Counter

WAKTU

KALENDER

PESAN PENGUNJUNG

Peran Pramuka

LENSA

Media net lainya

LINK PRAMUKA

Revitalisai Gerakan Pramuka

Kemah Di Alam

Kebersihan

Kamis, 17 Juni 2010

0 komentar



KABUPATEN BANYUMAS





Kabupaten banyumas terletak pada sebelah utara kabupaten cilacap dan sebelah barat kabupaten purbalingga. Kabupaten banyumas yang memiliki ragam budaya dan potensi alam memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

 dengan pemandian air panas merupakan daya parik potensi wisata yang dahulu tidak dikenal masyarakat luas,oleh karena itu untuk mempertahankan alam sekitar baturaden maka di jadikan lokasi pariwisata yang bertujuan untuk melindungi alam lokasi baturaden sekaligus memperkenalkan kepada pihak luar. Selain itu banyak wisata alam banyumas yang tidak kalah memiliki keindahan dan manfaat bagi wisatawan yang harus di jaga dengan baik
      
Hampir setiap kecamatan di daerah Banyumas selalu mempunyai sebuah kebudayaan yang berbeda-beda. Misalnya kesenian sintren dari kecamatan lumbir, kesenian lengger dari kecamatan wangon, kesenian rodat dari kecamatan purwokerto utara, kesenian kater dari kecamatan purwojati, kesenian aksi muda dari kecamatan karanglewas, kesenian rengkong dari kecamatan kedungbanteng, kesenian ebeg dari kecamatan kalibagor, kesenian menoreng dari kecamatan jatilawang, kesenian abid dari kecamatan patikraja, kesenian cowongan dari kembaran, kesenian tundhan dari kecamatan sumbang, kesenian ridhing dari kecamatan  gumelar,baritan dari ajibarang,gubrak lesung dari cilongok,Calung dari purwokerto seltan, macapat dari baturaden, angguk dari kemranjen, Gumbeng dari banyumas, Gondolio dari rawalo, buncis dari kebasen, Jemblung dari Tambak, Salawatan Jawa dari pekuncen, Kesenian Munthient dari Sokaraja, Ujungan dari Somagede Begalan Purwokerto timur, Karawitan dari Purwokerto Barat, Waynag Kulit Banymasan dari sumpiuh dan masih banyak lagi kesenian milik banyumas. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgP8pRFKNb4P4AmkPwmpsRqsu1TxfReWTQoy5Cahw51Q7TJZ7vyu473T10dyoHadgRGt-2S3yVYsas9Lv9X_kJ28xHkji8_n7l-gRiD4bPqkrc0PrO4iy6G0iFK1LccGKeV4Jd1_UzoQGyd/s320/sintren2.JPG
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Minggu, 13 Juni 2010

0 komentar
1. UDAN BARAT

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
COWONGAN
Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
SANGGAR SENI BANYU BIRU
Photobucket
Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
10.PENJORANGAN
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
9. KHOTIMAH RADIESTA
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
8.LENGGER
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
7.LIK BAMBANG
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
6.NARKOBA
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
5.NASIB
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
4. NINI KARTISEM
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
3.PARIKAN

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
2. SAN WAN SE CUWILAN

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Sabtu, 12 Juni 2010

0 komentar
BEGALAN
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
MUSEUM WAYANGPhotobucket
Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
SUMUR PASUCEN KALIBENING

Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
CURUG PETIR
Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
CURUG TEMPUHANPhotobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
CURUG BOLONG
Photobucket
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
CURUG GEDE
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar

Ahmad Tohari: Tema Alam dan Kearifan Lokal Pedesaan

 Oleh: Herdiyan Aminuddin | Kategori: Citizen Journalism

Ahmad Tohari adalah salah satu sastrawan besar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia saat ini. Para pengamat sastra mengakui bahwa karya-karyanya mempunyai nilai sastra yang sangat kental dan tinggi. Oleh karena itu, banyak karyanya telah diteliti oleh para akademisi – baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Bahkan, karya-karya beliau juga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa asing, seperti bahasa Jepang, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.
Penulis teringat dengan komentar dari beberapa pengamat. Sebagaimana dimuat di Majalah Tempo, 19 Februari 1983, Sapardi Djoko Damono mengatakan, “Dibandingkan dengan Kubah, novelnya yang terdahulu, Ronggeng Dukuh Paruk menunjukkan bahwa Ahmad Tohari bisa sangat lancar mendongeng. Seperti juga dalam Kubah, latar, peristiwa, dan tokoh-tokoh yang terdiri atas orang-orang desa yang sederhana digambarkannya dengan menarik, bahkan tidak jarang, sangat menarik”. Dr. H. J. M. Meier juga mengungkapkan, “Suatu kisah yang disajikan dengan cara yang menggugah perasaan ingin tahu, suatu masalah yang bagi kita pun sangat lazim. Tetapi yang paling mengasyikkan dari kesemua itu adalah gambaran tandas yang berhasil dibangkitkan Ahmad Tohari, yang mengikis khayalan indah kita tentang kehidupan pedesaan di Jawa” (Orion, April 1984). Kedua komentar di atas merupakan sebuah testimoni positif dari Sapardi dan Meier terhadap novel trilogi Ahmad Tohari yang berjudul Ronggeng Dukuh Paruk.
***
Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya. Maka dari itu, warna hampir semua karyanya adalah menceritakan tentang lapisan bawah dengan latar alam, mulai dari Kubah, Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Di Kaki Bukit Cibalak, sampai pada Lingkar Tanah Lingkar Air. Beliau memiliki kesadaran dan wawasan alam yang sangat luas, sebagaimana terlihat jelas dalam tulisan-tulisannya.
Seperti halnya yang pernah beliau tulis dalam sebuah makalah ketika saya menghadiri Silaturrahmi Nasional Forum Lingkar Pena (Silnas FLP) di Jakarta, 11-13 Juli 2008 lalu, Beliau menulis begini, “Barangsiapa tidak menjenguk tetangga yang sakit, nerakalah akibatnya. Secara luas tetangga yang sakit bisa diartikan sebagai kaum dhuafa, kaum miskin, kaum yang tertindas, dan terpinggirkan yang ada di mana-mana. Nah, merekalah sumber tenaga kreativitas saya karena pada merekalah pemikul-pemikul alamat ke mana saya bisa mendekatkan diri kepada Allah dan memberi ujud taqarrub ila Allah secara konkret. Dengan demikian, mudah dipahami mengapa dalam seluruh karya saya terlihat penghayatan dan pembelaan terhadap masyarakat bawah”.
Boleh jadi karena rasa ketertarikannya dengan keaslian alam, maka Ahmad Tohari tidak betah hidup di kota. Jabatannya dalam staf redaksi kelompok Merdeka, Jakarta, yang dipegangnya selama dua tahun akhirnya ditinggalkannya. Kini dia kembali berada di tengah sawah di antara lumpur dan katak, di antara lumut dan batu cadas di desanya.
Secara tidak langsung, karya sastra mempunyai fungsi sosial yaitu mentransfer informasi dari penulis kepada para pembaca (masyarakat umum atau khalayak). Dengan tulisan-tulisan dari para penulis, para pembaca dapat mengetahui tentang suatu informasi atau peristiwa tertentu yang belum diketahui oleh mereka.
Selain itu, karya sastra juga berfungsi memengaruhi perasaan para pembacanya. Oleh karena itu, sangat diperlukan kontribusi yang maksimal dari para penulis untuk menyampaikan pesan-pesan yang positif kepada para pembaca karya-karyanya agar memberikan teladan yang baik kepada masyarakat luas.
Dengan demikian, sesuatu yang dilakukan oleh Ahmad Tohari melalui karya-karyanya sudah memberikan pesan moral yang positif dan sangat berharga bagi para pembaca, terutama bagi “orang-orang atas”. Karya-karyanya telah menyebarkan informasi kepada para pembaca mengenai pentingnya bersikap tenggang rasa dan toleransi kepada masyarakat bawah (orang miskin). Sebagaimana telah diketahui bahwa pengorbanan masyarakat bawah tersebut begitu menggebu-gebu dan sangat mengharukan. Akan tetapi, yang tampak di masyarakat dewasa ini, ada beberapa golongan masyarakat yang tidak peka kepada mereka, seolah-olah tidak peduli dengan kehadiran mereka di lingkungan sekitar kita. Dengan karya sastra, semoga dapat memberikan kesadaran transenden kepada masyarakat luas, khususnya kepada orang-orang atas, mengenai hadirnya masyarakat bawah di tengah-tengah kita selama ini. Semoga dapat memberikan kesadaran kepada mereka bahwa berbagi dengan sesama itu sungguh indah.
 Oleh: Herdiyan Aminuddin | Kategori: Citizen Journalism copyright:annida-online.com
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Rabu, 09 Juni 2010

0 komentar
KABUPATEN BANYUMAS


Kabupaten banyumas terletak pada sebelah utara kabupaten cilacap dan sebelah barat kabupaten purbalingga. Kabuoaten banyumas yang memiliki ragam budaya dan potensi alam memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.berikut adalah penjelasannya :
Wisata baturaden yang terkenal dengan pemandian air panas merupakan daya parik potensi wisata yang dahulu tidak dikenal masyarakat luas,oleh karena itu untuk mempertahankan alam sekitar baturaden maka di jadikan lokasi pariwisata yang bertujuan unuk melindungi alam lokasi baturaden sekaligus memperkenalkan kepada pihak luar.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
BAGIAN-BAGIAN DAN SUSUNAN "LAMBANG, MAKNA, BENTUK DAN MOTIF"

1. Daun lambang
berbentuk bulat dan didalamnya berlukiskan dari atas ke bawah, melambangkan kebulatan tekad masyarakat di wilayah Kabupaten Banyumas dalam melaksanakan usahanya yang suci, ikut serta dalam revolusi bangsa Indonesia dalam mengejar cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

a.Gunung Slamet
Berwarna abu-abu(kelabu) atau hitam dengan latar belakang warna biru di bagian atas dan warna hijau di bagian sebelah bawahnya.
NAMA SLAMET: mencerminkan harapan masyarakat di kabupaten Banyumas khususnya dan seluruh wilayah Indonesia umumnya agar supaya senantiasa selamat di dunia dan akhirat kelak dengan arti kata sesuai dengan Pancasila.
GUNUNG SLAMET: digambarkan sangat megah menjulang tinggi ke angkasa, melukiskan keagungan dan keteguhan yang dimiliki dan diamalkan oleh manusia masyarakat di Kabupaten Banyumas. Di gunung terdapat terdapat hutan lebat yang perlu dijaga agar tetap menghijau, mengingat fungsi hutan bagi daerah (hasta karana) yang bersifat: klimatologis, hidrologis, orologis, sosiologis, ekonomis, strategis, estetis, sanitair.

b.Sungai Serayu
Terletak melintang dengan warna kuning emas berlapis tiga yang dibatasi dengan baris gelombang sebanyak empat buah berwarna hitam.
NAMA SERAYU: mencerminkan harapan masyarakat di Kabupaten Banyumas khususnya dan seluruh Indonesia umumnya, agar supaya senantiasa RAHAYU atau selamat.
AIR SUNGAI SERAYU: sangat bermanfaat untuk pertaniandan usaha-usaha produksi serta usaha-usaha untuk kesejahteraan lainnya dari masyarakat Kabupaten Banyumas dan sekitarnya. Digambarkan tiga lapis gelombang maksudnya, bahwa sungai tersebut mengalir di tiga ex Kawedanan yaitu Banyumas, Sokaraja, Jatilawang.
c.Seludang (Mancung)
Berwarna cokelat dan manggar berwarna kuning emas yang tandanya terdapat 10 butir buah kelapa yang masih muda (bluluk) berwarna putih.kuning dan seluruhnya terletak di bagian bawah sebelah kiri. Kabupaten Banyumas merupakan penghasil gula kelapa dan merupakan sumber salah satuusaha rakyat.
d.Setangkai/ranting cengkeh
Dengan tangkainya yang berbuah lima biji, cengkeh berwarna cokelat/kuning emas yang terletak di belahan bawah sebelah kanan. Berbuah lima diartikan Pancasila. Kabupaten Banyumas merupakan penghasil cengkeh yang cukup besar.

e.Gada Rujak Polo
Berwarna hitam yang beruas lima buah, pinggiran lukisan yang ada di dalamnya merupakan batas ruas yang berwarna kuning. Merupakan senjata Raden Werkudara dengan sifat satria, jiwa pejuang yang gagah berani dan kuat yang dimiliki oleh orang Banyumas yang mengingatkan para tokoh dan pejuang Kabupaten Banyumas. Raden Werkudara bersifat jujur dan cablaka yang juga merupakan sifat orang Banyumas.


f.Sebatang pohon beringin
Pohon beringin yang mempunyai sulur enam buah dan rimbunan daun berupa tiga lapisan gelombang yang merupakan rangkaian 24 busur dengan susunan dari dalam keluar 4,6, dan 14 yang keseluruhannya berwarna putih dan terletak di tengah sebagai bayangan (di belakang gada rujak polo). Bermakna pengayoman, keadilan, dan kebenaran yang diusahakan dan menjadi cita-cita masyarakat Banyumas.
2.Surya sengkala:RARASING RASA WIWARANING PRAJA
Mengandung makna Tahun 1966 dan juga diartikan bahwa rasa yang serasi dari masyarakat merupakan pintu gerbang untuk memasuki daerah atau negara yang dicita-citakan.Ditulis dengan huruf Latin berwarna emas di atas dasar yang berbentuk pita sebagai bayangan berwarna hitam dengan pelisir kuning emas.
Nama daerah "DAERAH KABUPATEN BANYUMAS" ditulis dengan huruf Latin berwarna kuning emas di atas dasar yang berbentuk pita berwarna merah pelisir warna kuning emas.
3.Pengapit lambang
a.Sebelah kiri:Setangkai bulir padi berbiji 17 (berwarna kuning emas)
b.Sebelah kanan:Ranting murbai 8 (berwarna hijau berpelisir warna kuning emas, berbuah delapan untai/buah berwarna merah dan kuning emas serta tangkainya berwarna kuning emas)
Menggambarkan dan bermakna Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Perpaduan antara padi murbai dan gada rujak polo melambangkan hari depan rakyat Banyumas yang menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Perpaduan antara bulir padi tujuh belas biji, murbai berdaun delapan, garis gelombang empat buah dan gada beruas lima adalah merupakan angka tanggal bersejarah, Hari Proklamasi Indonesia, 17 Agustus 1945.
 
4.Makna Warna untuk motif gambar lambang daerah
a.Biru:kedamaian, terang
b.Hitam:keabadian,keteguhan,setia,konsekuen
c.Kuning emas:kemurnian dan ketinggian mutu, keluhuran
d.Hijau:kesuburan,kemakmuran
e.Merah:keberanian,dinamika
f.Putih:kesucian,kejujuran
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Selasa, 08 Juni 2010

0 komentar
CURUG CEHENG MILIK KITA
curug_ceheng
Terletak di Kecamatan Sumbang, sekitar 18 km dari Purwokerto, berupa air terjun yang indah dengan begitu banyak kelelawar yang beterbangan di sekitarnya. sepanjang wisata alam banyumas yang memiliki potensi alam yang luar wisata,curug ceheng adalah salah satu tempata wisata yang saring di kunjungi karena keindahan alamnya.
    curug ceheng yang sudah sering dilihat masyarakat banyumas harus dilestarikan bersama, untuk itu KPH banyumas menanam beberapa pohon di sekitar curug ceheng untuk mencegah terjadinya erosi tanah. peran pramuka juga sangat penting dikarenakan sering di jadikantempat untuk perkemahan ambalan para siswa SMA di fasilitasi pendopo dan lainnya pramuka sering sekali melakukan pembersihan area sekitar curug ceheng
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar
PEMANDIAN KALIBACIN HARUSKAH BEGINI
kali-bacin
Terletak di Desa Tambak Negara kecamatan Rawalo 17 km dari Purwokerto. Objek wisata ini merupakan peninggalan sejarah jaman Belanda terbukti dengan prasastinya. Dikenal dengan nama Wisata Husada, karena wisatawan disamping dapat menikmati keindahan alamnya sekaligus dapat menyembuhkan penyakit kulit dan tulang.

pemandian kalibacin yang merupakan wisata husada sangat berarti,menyembuhkan penyakit kulit. kalibacin yang ada dulu di kelola oleh warga desa sendiri masih tampak indah namun dengan adanya publikasi dari pemerintah yang ada maka dengan banyaknya turis lokal maupun mancan negara maka lokasi wisata kalibacin semakin banyak sampah. adanya jumlah petugas kebersihan sangatlah membantu untuk menjaga keindahan wisata kalibacin
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar

Sejarah Baturaden


baturaden 
LETAK GEOGRAFIS BATURRADEN
Baturraden dikenal sebagai tempat pariwisata atau peristirahatan pegunungan sejak tahun 1928 yang memiliki hawa yang sejuk dan cenderung sangat dingin dengan suhu 18°C-25°C. Baturraden terletak di sebelah selatan di kaki gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 meter, merupakan gunung berapi terbesar serta gunung tertinggi kedua di Jawa.
Baturraden terletak pada ketinggian sekitar 640 meter diatas permukaan laut dan berjarak hanya 14 km dari pusat kota Purwokerto yang dihubungkan dengan jalan yang memadai. Untuk mencapai taman wisata Baturraden yang terletak di daerah Banyumas dapat menggunakan transportasi darat yang dapat dilakukan dengan berbagai Armada Angkutan Darat: Kereta Api, Bus Antar Propinsi, Bus Antar Kota yang menghubungkan kota-kota diseluruh Pulau Jawa terutama tujuan Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Semarang.
Kota Purwokerto merupakan ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya dan merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108° 39′ 17” sampai 109° 27′ 15” dan di antara garis Lintang Selatan 7° 15′ 05” sampai 7° 37′ 10” yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa.Bagian utara Kabupaten Banyumas, yakni berbatasan dengan Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, dan Purbalingga, merupakan kawasan pegunungan yang merupakan ujung barat Pegunungan Serayu Utara. Puncak tertingginya adalah Gunung Slamet (3.428 meter dpl), di samping terdapat puncak lain seperti Gunung I Kucing (1.520 meter) dan Gunung I Manis (2.163 meter). Perbukitan yang terdapat di bagian barat merupakan perpanjangan dari Depresi Bandung di Jawa Barat. Sedangkan pegunungan yang terdapat di bagian tenggara adalah ujung barat dari Pegunungan Serayu Selatan, dengan puncaknya Gunung Jampang (809 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara. Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha. Batas-batas Kabupaten Banyumas, yaitu :
1. Sebelah Utara : Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang
2. Sebelah Selatan :Kabupaten Cilacap
3. Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
4. Sebelah Timur : Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara.
SEJARAH BATURRADEN
Sejarah atau cerita yang berhubungan dengan nama Baturraden itu ada dua versi, yaitu versi Kadipaten Kutaliman dan versi Syekh Maulana Maghribi.
Baturraden berasal dari dua kata yaitu ‘Batur’ yang dalam bahasa Jawa berarti Pembantu, Teman, atau Bukit dan ‘Raden’ yang dalam bahasa juga berarti Bangsawan. Dilihat dari susunan kata-katanya, maka nama Baturraden terdiri dari kata :
a. Batur – Radin, yang artinya tanah datar
b. Batur – Adi, yang artinya tanah yang indah
Dua macam nama tersebut bukan sesuatu nama yang berdiri sendiri tanpa ada kaitannya dengan wilayah lain sepanjang lereng Gunung Slamet dari arah barat ke timur sampai Dieng plateau (dataran tinggi Dieng). Disekitar Baturraden juga terdapat beberapa nama diawali dengan kata ‘Batur’, seperti; Batur Agung, Batur Golek, Batur Semende, Batur Sengkala, Batur Macan, Batur Duwur, Batur Wadas Galengan dan Batur Begalan.
Versi Kadipaten Kutaliman
Pada Ratusan tahun silam konon terdapat sebuah Kadipaten ‘KUTALIMAN’ yang terletak 10 km disebelah Barat Baturraden. Adipatinya mempunyai beberapa anak perempuan dan seorang ‘gamel’ (pembantu yang menjaga kuda). Salah satu anak perempuannya jatuh cinta dengan gamel. Cinta mereka dilakukan secara sembunyi-sembuyi. Sesudah mendengar berita, bahwa anak perempuannya jatuh cinta dengan pembantunya, sang Adipati marah dan mengusir gamel dan anak perempuannya dari rumah. Diperjalanan dia melahirkan bayi didekat sungai, kemudian mereka menamakannya sungai ‘Kaliputra’. (Kali berarti Sungai dan Putra berarti anak laki-laki). Letaknya kira-kira tiga kilometer sebelah utara Kutaliman. Akhirnya mereka menemukan tempat yang indah dan memutuskan untuk tinggal di tempat yang sekarang dikenal dengan nama ‘Baturraden’. Berdasarkan versi pertama tersebut nama Baturaden seharusnya ditulis dengan dua ‘R’ karena versi tersebut berasal dari kata ‘Batur’ dan ‘Raden’ menjadi ‘BATURRADEN’.
Versi Syekh Maulana Maghribi
Konon di Negara Rum, bertahta seorang Pangeran bernama Syekh Maulana Maghribi berasal dari Turki yang memeluk agama Islam dan dia adalah seorang ulama. Pada waktu fajar menyingsing, setelah beliau melakukan kewajibannya selaku orang muslim, terlihatlah oleh beliau cahaya terang misterius bersinar disebelah timur menjulang tinggi di angkasa. Terdorong oleh perasaan ingin mengetahui tempat darimana cahaya terang misterius itu datang dan makna dari cahaya terang tersebut, maka timbullah niat dan itikad yang kuat di dalam sanubarinya dan mencari tempat yang dimaksud. Seorang sahabatnya bernama Haji Datuk dipanggil dan diperintahkan supaya para hulubalang dan balatentaranya menyiapkan armada dengan segala perlengkapannya untuk berlayar menuju kearah datangnya cahaya misterius tersebut. Maka,berangkatlah si Pangeran bersama-sama dengan sahabatnya itu 298 (dengan dua ratus sembilan puluh delapan) orang pengikutnya mengarungi samudera menuju kearah terlihatnya cahaya itu memancar selama 40 malam.
Kemudian sampailah mereka di ujung timur sebuah pulau yang bernama dengan Pulau Jawa. Adapun tempat dimana mereka membuang sauh dewasa ini terkenal dengan nama Pantai Gresik. Meskipun mereka telah lama menempuh perjalanan penuh dengan berbagai kesulitan dan penderitaan serta menghadapi bermacam-macam marabahaya, mereka belum mencapai apa yang menjadi cita-cita atau tujuannya karena cahaya terang misterius tersebut tampak disebelah barat. Pada suatu waktu terlihat kembali cahaya terang yang sedang dicarinya itu disebelah barat dan mereka mengambil keputusan kembali karah barat dengan menempuh jalan di laut Jawa di pantai Pemalang Jawa Tangah, dimana mereka berlabuh sambil sekedar melepas lelah. Ditempat ini Syekh Maulana Maghribi meminta para armadanya untuk pulang ke negerinya, sedangkan Syekh Maulana Maghribi ditemani oleh Haji Datuk dan untuk sementara bermukim ditempat itu.
Karena mereka mempunyai kepercayan pada Yang Maha Pencipta, mereka dijiwai oleh kekuatan Gaib yang tiada kunjung padam dan berketetapan hati akan melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki menuju kearah Selatan sambil menyebarkan agama Islam. Dari Pemalang mereka menuju ke selatan menyusuri hutan belantara tanpa mengenal bahaya yang dihadapinya karena tertarik sinar cahaya misterius yang sekarang terlihat di Timur Laut. Berhubung jalur yang ditempuhnya itu meletihkan, maka mereka berhenti sejenak untuk melepaskan lelahnya sambil termenung merasakan kisah perjalanannya serta kewajibannya yang dibebankan diatas pundaknya untuk menyebarluaskan agama Islam. Tempat dimana mereka beristirahat dengan diliputi pikiran-pikiran (gagasan-gagasan) dan perasaan-perasaan yang memenuhi hati sanubarinya diberi nama ‘Paduraksa’ yang artinya bertengkar didalam kalbu atau rasa.
Dari tempat itu mereka meneruskan perjalanannya ke selatan lagi dan sampailah mereka di hutan belukar dan untuk melepaskan lelahnya mereka singgah diatas tonggak randu yang tumbang dan tempat tersebut mereka beri nama ‘Randudongkal’. Dari tempat peristirahatannya itu, cahaya terang masih kelihatan ada di timur laut, dan mereka meneruskan perjalanannya menuju arah cahaya tadi. Dan sebelum mereka sampai ketempat yang menjadi tujuannya mereka berhenti untuk beristirahat di dekat Sendang (kolam) untuk melakukan ibadah Sholat, dan sesudahnya tempat tersebut diberi nama ‘Belik’. Setelah melakukan Sholat, maka perjalanan diteruskan kearah timur dan sampailah disuatu tempat, dimana terdapat banyak batu-batuan dan di tempat tersebut mereka beristirahat lagi sambil memikirkan bagaimana cara mereka dapat menjangkau tempat kedudukan cahaya yang dicarinya, karena cahaya terang tersebut terlihat ada dipuncak Gunung. Tempat dimana mereka beristirahat dan terdapat banyak batu-batuan itu diberi nama ‘Watu Kumpul’.
Karena tekadnya yang kuat, pendakian itu dilakukan hingga akhirnya sampailah mereka di tempat yang dituju. Terlihat oleh mereka seorang pertapa yang menyandarkan dirinya pada sebatang pohon jambu yang mengeluarkan sinar yang bercahaya menjulang tinggi ke angkasa. Perlahan-lahan Syekh Maulana Maghribi dan Haji Datuk menuju mendekati tempat tersebut sambil mengucapkan salam ‘Assalamu’alaikum’, tetapi tidak dijawabnya oleh si petapa meskipun berulangkali diucapkan. Setelah ternyata salamnya tidak mendapat jawaban, maka Haji Datuk berkata pada Syekh Maulana Maghribi : ‘Kiranya pertapa itu adalah seorang Budha’. Mendengar perkataan tersebut, si petapa itu lalu menjawab : ‘Sesungguhnya saya ini adalah orang Budha yang Sakti’. Mendengar kata-kata sakti maka Syekh Maulana Maghribi meminta kepada pemeluk agama Budha tadi, bahwa beliau ingin melihat atau menyaksikan kesaktiannya,maka diambillah tutup kepalanya yang berupa kopiah itu dapat terbang di angkasa. Syekh Maulana Maghribi tergolong orang yang mempunyai kesaktian dan didorong oleh rasa ingin mengimbangi kemukjizatan si pertapa itu, lalu melepaskan bajunya dan dilemparkan keatas, ternyata baju tersebut dapat terbang di udara dan selalu menutupi kopiah si pertapa yang menandakan bahwa kesaktiannya lebih unggul dari kesaktian orang Budha itu,tetapi ia belum mau menyerah dan masih akan mempertontonkan lagi kepandaiannya yang berujud menyusun telur setinggi langit. Melihat keadaan tersebut diatas Syekh Maulana Maghribi merasa heran, namun demikian ia tidak mau dikalahkan begitu saja, maka dengan tenangnya diperintahkan kepada si pertapa agar ia mau mengambil telur itu satu persatu dari bawah tanpa ada yang jatuh. Ternyata pertapa itu tidak sanggup melakukannya. Karena si pertapa sudah benar-benar tidak melakukannya hal tersebut, maka Syekh Maulana Maghribi mengambil tumpukan telur tadi dimulai dari bawah sampai selesai dengan tidak ada satupun yang jatuh.
Syekh Maulana Maghribi masih merasa belum puas dan masih meneruskan perjuangannya sekali lagi dengan memperlihatkan pemupukan periuk-periuk berisi air sampai menjulng tinggi. Lalu, Syekh Maulana Maghribi berkata : ‘Ambillah periuk-periuk itu satu demi satu dari bawah tanpa ada yang berjatuhan’. Setelah ternyata tidak ada kesanggupan daari si pertapa, maka beliau sendirilah yang melakukannya dan periuk yang terakhir itu pecah dan airnya memancar kesegala penjuru.
Akhirnya si pertapa yang mengaku bernama ‘Jambu Karang’ (nama tersebut berasal dari pohon sandarannya, yaitu sebatang pohon jambu dimana disekelilingnya terdapat batu-batuan) menyerah kalah serta berjanji akan memeluk agama Islam. Janji tersebut diterima oleh Syekh Maulana Maghribi dan Jambu Karang diperintahkan untuk memotong rambut dan kukunya dan selnjutnya dikubur di ‘Penungkulan’ (tempat dimana si pertapa menyerah kalah). Kemudian dilakukan upacara penyucian dengan air zam-zam yng dibawa oleh Haji Datuk dari Tanah Suci atas perintah Syekh Maulana Maghribi dengan mempergunakan tempat dari bambu (bumbung). Setelah upacara penyucian selesai, bumbung berisikan sisa air disandarkan pada pohon waru, tetap karena kurang cermat menyandarkannya maka robohlah bumbung tadi dan pecah sehingga air sisa tersebut berhamburan dan di tempat tersebut konon kabarnya menjadi mata air yng tidak mengenal kering dimusim kemarau.
Setelah pertapa disucikan menjadi pemeluk agama Islam, maka namanya diubah menjadi ‘Syekh Jambu Karang’. KemudianSyekh Jambu Karang akan mendapatkan wejangan (bai’at), beliau menunjukkan suatu tempat yang serasi dan cocok untuk upacara bai’at tersebut yaitu diatas bukit ‘Kraton’. Sesaat setelah Syekh Jambu Karang menerima wejangan, turun hujan lebat disertai dengan angin ribut yang mengakibatkan pohon-pohon disekeliling tempat itu menundukkan dahan-dahannya seperti sedang menghormati Gunung Kraton yaitu tempat dimana Syekh Maulana Maghribi sedang memberikan wejangan (membai’at) Syekh Jambu Karang menjadi seorang Muslim. Menurut hikayatnya, Syekh Jambu Karang mempunyai seorang putri bernama ‘Rubiah Bhakti’ yang dipersunting oleh Syekh Maulana Maghribi, setelah Syekh Jambu Karang menjadi seorang Muslim dengan mas kawin berupa mas merah setanah Jawa. Setelah memperistrikan putri Syekh Jambu Karang, Syekh Maulana Maghribi berganti nama menjadi ‘Atas Angin’. Dari perkawinannya tersebut menurunkan lima orang putera dan puteri, yaitu :
1. Makdum Kusen (Makam di Rajawana)
2. Makdum Medem (Makam di Cirebon)
3. Makdum Umar (Makam diKarimun Jawa)
4. Makdum (yang menghilang atau murca)
5. Makdum Sekar (Makam di Gunung Jembangan)
Adapun Syekh Jambu Karang tetap bermukim di Gunung Kraton, dan setelah wafat dimakamkan ditempat itu pula dan tempat pemakamannya disebut ‘Gunung Munggul’ (puncak yang tertinggi didaerah itu).
Syekh Maulana Maghribi yang terkenal dengan ‘Mbah Atas Angin’ selama empat puluh lima tahun bermukim disuatu tempat atau pedukuhan yang bernama ‘Banjar Cahayana’ (mungkin tempat tersebut didiami setelah menemukan cahayanya). Di tempat tersebut Mbah Atas Angin menderita penyakit gatal-gatal yang susah disembuhkan. Hal ini menimbulkan keprihatinan disertai dengan permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya diberi rahmat serta berkah terhindar dari penyakitnya itu.
Sesudah sholat Tahajud.dia mendapat Ilham bahwa dia harus pergi ke Gunung ‘Gora’ dimana ia akan mendapatkan obat mujarab untuk menyembuhkan penyakitnya itu. Kemudian pagi-pagi waktu Shubuh Mbah Atas Angin bersama Haji Datuk pergi kearah barat dan pada siang hari sampailah mereka dilereng Gunung Gora. Sesudah sampai di lereng Gunung Gora beliau meminta Haji Datuk untuk meninggalkannya dan beristirahat sambil menunggu di tempat yang datar, sebab Mbah Atas Angin akan meneruskan perjalanannya kearah suatu tempat yang mengepulkan asap. Ternyata disitu ada sumber air panas dan Syekh Maulana Maghribi menyebutnya ‘Pancuran Pitu’ yang artinya sebuah sumber air panas yang mempunyai tujuh mata air. Setiap hari Syekh Maulana Maghribi mandi secara teratur di tempat itu, dengan begitu dia sembuh dari penyakit gatalnya. Sesudahnya beliau memanjatkan do’a syukur kehadirat Illahi serta mengucap syukur bahwasanya ia telah dikaruniai sembuh dari sakitnya yang telah sangat lama dideritanya. Setelah ia kembali ketempat dimana Haji Datuk menunggu, ia berkata : Saksikanlah, saya sekarang telah sembuh dari sakitku dan telah terhindar dari penderitaan. Selanjutnya Dia mengganti nama Gunung Gora itu menjadi ‘Gunung Slamet’. Slamet dalam bahasa Jawa berarti aman. Selama Syekh Maulana Maghribi berobat di Pancuran Pitu, Haji Datuk tetap dan taat menunggu ditempat yang ditunjuk semula dan kepadanya diberi julukan ‘Haji Datuk Rusuladi’. Rusuladi artinya ‘Batur Yang Baik’ (Adi). Dan konon kabarnya tempat tersebut oleh penduduk sekitarnya hingga kini disebut dengan ‘BATURRADEN’.
WISATA BATURADEN
BATURADEN tempat wisata alam yang indah. dalam pariwisata baturaden memiliki  wisata pemandian air panas pancuran 3 dan pancuran 7, wisata telaga sunyi, wisata peternakan sapi.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

KAMPUNG PANGINYONGAN

0 komentar

Perum Perhutani membuka objek wisata (obwis) Kampoeng Penginyongan di kawasan wanawisata Curug Cipendok, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok ini pada tanggal 27 Februari 2008. Dalam peresmian yang dilakukan Rabu (27/2), diperkenalkan sejumlah objek yang terdapat di obwis itu. Kampoeng Penginyongan yang terletak sekitar 500 meter dari air terjun Curug Cipendok itu diresmikan oleh Direktur Bagian Pemasaran Perum Perhutani, Fahrur Rozi dengan dihadiri jajaran perusahaan, Muspida, Muspika, serta perangkat desa. Koordinator Kesatuan Bisnis Mandiri – Wisata Bibit dan Usaha lain (KBM-WBU) Perum Perhutani Wilayah III Jawa Tengah, Krusharto mengatakan, Kampoeng Penginyongan merupakan sebuah wahana berbentuk resort yang terletak di lereng barat Gunung Slamet dan berada di pinggir hutan. Dalam obwis itu terdapat lima unit rumah penginapan, restoran, panggung budaya dibangun mengelilingi Telaga Pucung di tengahnya. Menurutnya, konsep Kampoeng Penginyongan merupakan gabungan dari wisata alam, budaya Banyumasan. Rencananya, pengelola akan menggelar sejumlah kegiatan seni khas Banyumasan, seperti grebeg lesung, suranan, ebeg dan kenthongan. Selain itu, disediakan berbagai makanan khas Banyumas. “Pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan suasana lama Banyumas lengkap dengan makanan dan budayanya,” ujarnya kepada KR, usai peresmian. Selain wisata khas Banyumas, pengelola bakal mengajak pengunjung dengan kegiatan menanam buah strowberi. “Selain agrowisata buah strowberi, kami menyediakan bumi perkemahan, jungle tracking, dan outbond. Selain itu, banyak tanaman dan hewan langka di sekitar resort, sehingga Kampoeng Penginyongan juga jadi sarana konservasi,” bebernya. Pengelola mematok harga paket wisata Kampoeng Penginyongan Rp 6 juta per malam. Penyewa akan medapatkan fasilitas berupa lima unit penginapan, satu resto, dan paket kesenian dan budaya khas Banyumas. Dijelaskan, untuk mengelola dan memasarkan resort itu, Perum Perhutani bekerja sama dengan event organizer serta biro perjalanan di Kabupaten Banyumas, serta kota besar lain di Indonesia. Selama tahun 2008, Perum Perhutani mentargetkan pemasukan Rp 400 juta dari obwis Curug Cipendok dan Kampoeng Penyinyongan. “Kami akan bekerja sama dengan biro perjalanan, event organizer dan masyarakat sekitar untuk mencapai target tersebut,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Asociation of Indonesia Travel Agency (Asita) Korwil Banyumas, Didi Rudianto mengatakan, konsep Kampoeng Penginyongan menjadi hal baru, sehingga menambah daya tarik wisata di wilayahnya. Namun, lanjutnya, pengelola harus membenahi sarana dan akses guna menuju lokasi itu. “Kebanyakan wisatawan rombongan datang dengan kendaraan besar, dan akan kesulitan untuk langsung menuju Kampoeng Pengiyongan karena jalan menanjak berliku. Maka, butuh kendaraan angkut yang menghubungkan parkir bus besar dengan obwis,” jelasnya. Ditambahkan, lokasi parkir di sekitar obwis sempit dan jauh dari resor, sehingga dapat menimbulkan perasaan khawatir jika menginap dan meninggalkan kendaraan. Jelasnya, pengelola juga harus siap memenuhi permintaan pengunjung yang kerap tidak sesuai dengan paket wisata.

Dan beberapa waktu yang lalu yaitu sekitar hari jumat 19 Maret 2010 tepatnya sudah sekitar dua tahun obyek wisata kampung penginyongan ini dibuka keadaannya sungguh memprihatinkan. Dan bahkan apa yang sudah dijanjikan pengelola pada saat peresmiannya seperti akan dibukanya argowisata perkebunan strawbery,fasilitas hibuaran khas banyumasan dan pagelaran seninya ternyata cuma rencana belaka. Terbukti saat saya mengunjungi kawasan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan banyak resort yang kurang terawat bahkan disitu ada satu resort yang hancur karna tertimpa pohon dan tidak diperbaiki. Entah karena kurangnya pengunjung atau karna faktor lain membuat kampung penginyongan ini kurang terawat dan terkesan mengenaskan. Saat saya mengunjungi kawasan itu memang saya jumpai satu orang yang sedang melakukan tugas bersih2 disana dan diketahui kalau tempat tersebut memang hanya ramai pada saat hari minggu saja, dan kebanyakan kalau hari biasa hanya beberapa orang yang memanfaatkan kawasan ini untuk berpacaran.

Sebagai warga yang tinggal disekitar kawasan tersebut saya merasa prihatin karena kawasan ini sebenarnya merupakan salah satu obyek wisata yang harusnya dijaga dan dipromosikan dengan baik. Keadaan sepi pengunjung yang terjadi di kawsan kampung penginyongan ini mungkin diakibatkan karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola karena saya melihat digerbang kawasan Telaga Pucung dimana kawasan KAmpung Penginyongan ini berada tidak terpampang petunjuk adanya kawasan wisata baru yaitu kampung penginyongan tersebut, dan itu membuat para wisatawan tidak mengetahuinya. Dan mungkin ada faktor lainnya yaitu dimana kawasan kampung penginyongan ini tidak masuk dalam daftar paket di kawasan Curug Cipendok yaitu dimana pengunjung harus membayar lagi biaya tiket seharga Rp 4000 perorangnya untuk memasuki wilayah tersebut.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Minggu, 06 Juni 2010

0 komentar
Keindahan Panorama Curug Cipendok

curug-cipendok 
Curug Cipendok, terletak di desa Karang Tengah kecamatan Cilongok, kurang lebih 25 km dari kota Purwokerto. Obyek wisata alam ini berupa air terjun dengan ketinggian 92 m yang dikelilingi pemandangan alam dan hutan yang indah Hawa di sekitarnya sejuk dan sepanjang jalan menuju ke sana terdapat area perkebunan. Di sekitar wilayahnya terdapat bumi perkemahan dan sebuah telaga yang bernama Telaga Pucung. Lokasi air terjun ini cukup mudah untuk dicapai. Antara Curug Cipendok dengan tempat parkir mobil masih tersisa sekitar 500 meter. Namun jangan khawatir, perjalanan 500 meter jalan dari pintu masuk menuju curug tidak bakal membuat bosan. Justru sebaliknya, perjalanan tersebut membuat pengunjung dibawa memasuki alam yang masih asri. Dengan jalan yang naik turun, wisatawan yang datang akan disambut dengan suara-suara serangga khas hutan tropis. Setelah berjalan sekitar 15-20 menit, sebelum sampai Curug Cipendok akan terdengar suara gemuruh seperti hujan lebat. Itulah suara air terjun yang turun dari ketinggian hampir 98 meter tersebut. Udara dingin ditambah dengan titik-titik air membuat suasana damai dan segar. Jika sudah agak siang, sinar matahari yang bersinar membuat pelangi tipis hasil pantulan titik-titik air yang turun. Nama Curug Cipendok sendiri berasal dari legenda yang masih berkaitan dengan sejarah perang Diponegoro. Seusai perang Diponegoro, yang dimenangkan oleh BelAnda, dimana seluruh kerajaan Surakarta termasuk wilayah / wewengkon Dulangmas, meliputi Kedu, Magelang dan Banyumas menjadi daerah kekuasaan BelAnda. Perjanjian tersebut tertuang dalam perjanjian Dulangmas.
Salah satu wilayah Banyumas, yaitu Ajibarang, saat itu dipimpin oleh seorang Wedana bernama Raden Ranusentika. Pada saat itu diberi tugas untuk melakukan kerja rodi, berupa pembukaan hutan belantara di sekitar lereng Gunung Slamet untuk dijadikan area perkebunan. Sudah delapan bulan lamanya beliau memimpin pembukaan hutan di lereng Gunung Slamet, namun belum juga mendapatkan hasil. Senantiasa terjadi keanehan, pada saat pohon-pohon selesai ditebang, esoknya tubuh lagi seperti semula. Seolah-olah seperti belum pernah ditebang sama sekali. Kejadian ini terjadi berulang-ulang, sehingga membuat bingung dan pusing Raden Ranusentika.
Karena baru kali ini menemukan permasalahan yang aneh, maka kemudian Raden Ranusentika berdoa dan bermohon kepada Tuhan dengan cara bertapa beberapa saat. Karena merasa belum mendapat petunjuk juga, beliau kemudian menyudahi bertapanya. Sembari mengusir kegundahan dan mencari jalan keluar, Raden Ranusentika pergi memancing ikan di dekat air terjun. Di tengah-tengahnya memancing, tiba-tiba beliau merasa kailnya seperti ditarik-tarik oleh ikan yang besar, sampai-sampai gagang pancingnya melengkung.
Namun alangkah terkejutnya, saat pancingnya ditarik bukannya ikan yang didapat, melainkan sebuah barang mirip cincin yang merupakan pendok atau cincin warangka keris yang bersinar kuning keemasan. Ketika didekatkan, tiba-tiba Raden Ranusentika bisa melihat banyak sekali makhluk halus yang berada di hutan yang telah ditebang habis. Mereka semua yang selama ini menggagalkan pekerjaan Raden Ranusentika.
Atas usulan Breden Santa, seorang kepala pekerja, air terjun dimana Raden Ranusentika menemukan pendok keris, dinamakan Curug Cipendok. Berasal dari kata curug yang berarti air terjun dan pendok atau cincin dari bilah keris. Selain menemukan pendok, Raden Ranusentika juga ditemui seorang makhluk halus berujud peri, bernama Dewi Masinten Putri Sudhem yang bersedia membantu menyelesaikan pekerjaan pembukaan hutan tersebut. Akhirnya, pekerjaan pembukaan hutan berhasil diselesaikan dengan baik. Dewi Masinten Putri Sudhem kemudian diboyong ke Kadipaten Ajibarang, menjadi garwa padmi (selir) dari Raden Ranusentika. Jalan menuju lokasi sudah diaspal semua. Dari lokasi parkir, dan berjalan menuju lokasi air terjun, kita benar-benar dapat menikmati pemAndangan alam di sekitar sambil berolahraga. Di jalan menuju lokasi, banyak warung yang menjajakan mendoan, susu murni yang bisa Anda temukan di warung-warung rumah penduduk. Perkebunan tomat, cabai dan seledri cukup menarik dinikmati dalam perjalanan menuju lokasi. Belum lagi sungai-sungai kecil denga air jernih mengalir, bisa mengundang kita untuk turun sejenak merasakan sejuk dan jernihnya air pegunungan. Bila hari besar seperti libur lebaran, lokasi ini cukup ramai dikunjungi. Di lokasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas: – cottage, – outbond, – jogging, – jungle tracking dan – bumi perkemahan. Anda juga bisa melihat sumber mata air dan telaga Pucung di Kampung Panginyongan, yang ditampilkan dalam nuansa budaya Banyumasan. Di sini, suasana sangat hening dan asri, sesuai untuk melonggarkan pikiran, setelah disibukkan dengan berbagai kegiatan yang menyita tenaga dan pikiran.
Selain keindahan alamnya yang masih asli, di sekitar telaga pucung juga masih terdapat elang dan macan (harimau) Jawa. Dimana keberadaannya kini semakin berkurang. Untuk masuk ke lokasi Curug Cipendok, Anda bisa melalui kota Purwokerto, menuju ke jalan Jend. Sudirman, ke arah alun-alun. Kemudian lurus menuju ke jalan raya Losari, sekitar 14 km dari Purwokerto. Selanjutnya, ada tAnda berupa rambu lampu kuning, Anda belok kekanan menuju lokasi dengan jarak sekitar 8 km. Jalan menuju ke lokasi cukup berkelok-kelok, namun jangan khawatir, karena ada rambu penunjuk jalan menuju ke lokasi. Jika Anda ingin mengunjungi Curug Cipendok, bersiap-siaplah membawa payung atau jas hujan, minimal pakaian ganti. Sebab kalau memasuki kawasan air terjun Curug Cipendok, Anda pasti ”kehujanan”. Ini dikarenakan Curug Cipendok adalah air terjun yang memiliki ketinggian hampir 100 meter sehingga titik-titik air membasahi daerah sekitarnya, meski tidak turun hujan.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Sabtu, 05 Juni 2010

Peta Wilayah Banyumas

0 komentar
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

VISI DAN MISI

0 komentar

VISI KABUPATEN BANYUMAS

MENYEJAJARKAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN KABUPATEN LAINNYA YANG TELAH MAJU, BAHKAN MELEBIHI .

MISI KABUPATEN BANYUMAS

MENYEJAHTERAKAN RAKYAT BANYUMAS

1. Meningkatkan pembangunan berbasis kawasan disertai peningkatan infrastruktur, pemanfaatan potensi sumberdaya alam, pengelolaan lingkungan hidup secara optimal dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

2. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan benar (Good Governance), didukung aparatur yang bersih dan berwibawa, pelayanan prima, suasana kondusif dan demokratis, serta penegakan supremasi hukum. 3. Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dengan menekankan pada pengembangan investasi berbasis sektor unggulan daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan. 4. Mewujudkan masyarakat yang cerdas, sehat, berbudaya, beriman dan bertaqwa sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan pembangunan.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

0 komentar


SEJARAH BANYUMAS
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awwal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati yang pertama dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya. Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Paiang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.
Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII. Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.
Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya. 1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda. 2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma. 3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya. 4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.
Siapakah Raden Joko Kahiman itu ? R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putrid R. Baribin yang bungsu. Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan : a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri. b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon. c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582. Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN". PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582 1. R. Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583) 2. R. Ngabei Mertasura (1583-1600) 3. R. Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620) 4. R. Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650) 5. R. Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705 6. R. Tumenggung Suradipura (1705 -1707) 7. R. Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743. 8. R. Tumenggung Reksapraja (1742 -1749) 9. R. Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I. 10. R. Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780) 11. R.T. Tejakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788) 12. R. Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816) 13. Kasepuhan : R. Adipati Cokronegara (1816 -1830) Kanoman : R. Adipati Brotodiningrat (R.T. Martadireja) 14. R.T. Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang). 15. R. Adipati Cokronegara I (1832- 1864) 16. R. Adipati Cokronegara II (1864 -1879) 17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913) 18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933) 19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950) 20. R. Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953) 21. R. Budiman (1953 -1957) 22. M. Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957) 23. R. Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960) 24. R. Subagio (1960 -1966) 25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971) 26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978) 27. Kol. Inf. R.G. Rujito (1978 -1988) 28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998) 29. Kol. Art. HM Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008) 30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - sekarang)
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Letak Geografis

0 komentar

Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di sebelah Barat Daya & merupakan bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108° 39` 17`` sampai 109° 27` 15`` & di antara garis Lintang Selatan 7° 15` 05`` sampai 7° 37` 10`` yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa. Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah :

  1. Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
  2. Sebelah Selatan: Kabupaten Cilacap
  3. Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
  4. Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara

Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan seba-gian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng Gunung Slamet sebelah selatan. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M & masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas karena tergolong di belahan selatan khatulistiwa masih memiliki iklim tropis basah. Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari permukaan pantai/lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4° C - 30,9° C.

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Menggagas Pariwisata Serayu ke Depan

0 komentar

Menggagas Pariwisata Serayu ke Depan

Nek wadas kelir wis ngalih neng jiput, semingkir dadi kota tembe mburine … Ana lung gadung se kendang gedene, de iris sore tukul isuk, de iris isuk tukul sore … Macan ngembang dadap, jaran kurang gedogan. Begitulah janji nenek moyang di grumbul Bonjok desa Tambak Negara yang selalu dipikirkan oleh kaki Darmo dalam kesehariannya sebagai ”tukang gawe prau”. Ungkapan itu setua janji ”ces pleng” dari arti nama desanya Tambak negara yang telah terbukti menjadi kenyataan pada awal tahun sembilan puluhan, menjadi sebuah tambak yang di bangun oleh negara atau biasa di sebut dengan BGS (Bendung Gerak Serayu). Sebagai tukang gendam, kaki Darmo tahu betul cara menjinakan arus air, termasuk niteni gejolak arus ketika banjir besar akan datang. Dia juga hapal betul, kalau kayu salam dan kayu ketapang yang gampang ”bubuken” sangat bagus untuk membuat perahu. Dengan teknologi sederhana dan ”nyumpeli” celah di sabungan kayu dengan tali duk (ijuk) serta ”tembelan” aspal, dari situ rejekinya mengalir sebagai pembuat perahu. Janji nenek moyang itu, menurut kaki darmo mengandung arti bahwa di wilayah itu kelak akan menjadi rame (dadi kota) dengan kegiatan pariwisata (lung gadung) dan banyak didatangi oleh orang-orang penting (macan ngembang dadap), sehingga banyak kendaraan (jaran) yang kekurangan tempat parkir (gedogan). Pemikiran kaki Darmo bak gayung bersambut dengan dicanangkanya proyek SRV (Serayu River Voyage), sehingga dia selalu aktif mendukung bersama lembaga swadaya masyarakatnya PMPS (Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu) dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan di sungai Serayu, dimana proyek itu mendudukan dia dalam posisi penting sebagai insinyur prau dan tim tukang gendam siap mengamankan mimpinya tentang BGS yang diyakini akan menjadi kawasan wisata besar. Nampaknya mimpi ”wong cilik” di Serayu Kabupaten Banyumas, sejalan dengan mimpi kaki Darmo, karena di sepanjang aliran itu memang menanggung lebih dari 5 % dari jumlah total kemiskinan rakyat Kabupaten Banyumas yang lebih dari 600.000 orang. Bentangan perencanaan proyek sepanjang 32 km, dimulai dari desa Petir kecamatan Kalibagor melalui 26 desa dan 6 kecamatan membawa spread effect, dan multiplier effect ekonomi diharapkan akan mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dalam sekala PDRB (Product Domestic Regional Brutto) maupun personal income. Pertumbuhan ekonomi kawasan itu, akan berdampak aliran pertumbuhan wilayah dan kemakmuran dari arah kota Purwokerto di utara ke arah selatan di sepanjang aliran sungai serayu, dan akan mengurangi tekanan pertumbuhan penduduk serta kemiskinan di perkotaan, karena kesempatan kerja serta peluang berusaha yang akan ditimbulkan oleh bisnis kepariwisataan di proyek SRV tersebut. Dimana pertumbuhan kawasan terjadi akibat perkembangan infra struktur di sekitar wilayah : desa Suro, Srowot, Kaliori, Sokawera, Wlahar, Pegalongan, Gunungtugel, Patikraja, Notog, Kalirajut, dan sekitar BGS. Dengan memicu kegiatan utama investasi berbasis kepada masyarakat, Pemkab akan menciptakan : Dermaga di B.G.S, A.M.D.A.L, Perencanaan Tata Ruang yang futuristik dan sustainable, serta pemberian holliday tax kepada investor dalam jangka tertentu. Perencanaan kawasan akan menukik lebih tajam lagi, dengan memperkuat karakter kawasan wisata melalui penciptaan perencanaan Kawasan Wisata Thematik di : 1). BGS, berthema Lokawisata air, olah raga, sejarah dan pelayaran jarak jauh, 2). Desa Pegalongan, berthema desa wisata, kerajinan, gali pasir dan wisata agro, 3). Kaliori berthema kota lama Banyumas dan budaya Banyumasan 4). Petir berthema kuliner dan hiburan umum. Konsep tematik tersebut diharapkan akan memperlambat terjadinya ”Law of deminishing return” dan menunda kebosanan pengunjung dalam jangka tertentu, serta membuat ”length of stay” wisatawan dari 1 hari menjadi 2 hari sampai dengan 1 minggu, sehingga wisatawan akan lebih banyak lagi membelanjakan uangnya. Apabila diprediksi dengan tingkat kunjungan 30.000 orang rata-rata per bulan, mengingat kawasan tersebut strategis sebagai jalur berposisi silang antara : Jakarta-Yogyakarta-Surabaya-Bali dan Pantura dengan arus transportasi manusia yang tinggi, serta karakter wisata perairan baru dan menarik, maka dengan pemasukan retribusi rata-rata sebesar Rp. 15.000 per orang, akan terjadi BEP dalam waktu tidak lebih dari 9 tahun, dari total belanja proyek pembangunan sebesar + Rp. 18.000.000.000 dapat dicapai.
Sebuah mimpi yang sudah dimulai, untuk memenuhi keinginan kaki darmo dan kawan kawannya. Jika ditilik lebih lanjut, mimpi ini nantinya akan menciptakan pemerataan dan Pertumbuhan ekonomi serta Stabilitas wilayah sebagaimana cita-cita Trilogi pembangunan hendak diterapkan di sungai Serayu Kabupaten Banyumas. Cekap semanten, mugi gusti mberkahi sedoyo pangajab ingkang luhur tumraping sesami.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Sambutan Bupati

0 komentar
Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT–Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, dan karena kita selalu diberi kekuatan sehingga kita dapat melaksanakan tugas-tugas kita dengan sebaik-baiknya. Saat ini, Internet telah menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat, sebagai sarana untuk mendapatkan informasi tentang berbagai hal. Melalui teknologi internet masyarakat dimudahkan untuk memperoleh data dan informasi tanpa harus mendatangi sumber informasi secara langsung. Dalam era teknologi informasi saat ini, hampir semua Pemerintah Daerah telah memiliki situs internet resmi, termasuk Pemerintah Kabupaten Banyumas yang telah merintis pembuatan situs internet sejak tahun 2002. Pengembangan situs ini merupakan satu upaya Pemkab untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan data tentang kegiatan, kebijakan dan program-program Pemerintah Kabupaten Banyumas. Penyempurnaan data dan informasi pada situs ini, baik yang bersifat statis maupun dinamis terus diupayakan, baik dari segi tampilan maupun isi informasinya. Sebagai bagian dari semangat perbaikan dan penyempurnaan ini, Pemkab Banyumas meluncurkan situs resmi Pemkab Banyumas dengan tampilan baru untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dan dinamisasi masyarakat yang berkembang dengan cepat. Akhirnya, perkenankan saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Banyumas menyampaikan ucapan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya situs resmi Pemkab Banyumas ini. Semoga keberadaan situs ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Banyumas pada khususnya, dan seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan informasi pada umumnya. Teriring do’a Semoga Allah SWT–Tuhan Yang Maha Kuasa meridloi langkah kita dalam mengabdi, untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik. Amiin. Sekian, Terima Kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. BUPATI BANYUMAS Drs. H. MARDJOKO, MM.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Jumat, 04 Juni 2010

pengolahan potensi sawah

0 komentar
part1 part2 part3
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Potensi Alam

0 komentar

hutan bambu1

hutan bambu2

hutan bambu3

hutan bambu4

hutan bambu5

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

film seni budaya indonesia

0 komentar

KUda lumping

Tari zapin

tari rampian

tari kecak

tari pendet

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Kamis, 03 Juni 2010

0 komentar
Hijaukan Bumi Lestarikan Alam: Gunakan Reuse Bag OPINI Ismawati Retno | 15 April 2010 | 15:38 133 37 2 dari 3 Kompasianer menilai Bermanfaat. Bumi semakin panas. Pemanasan global yang kita takutkan bakal akan datang bukan lagi untuk dijelang. Namun pemanasan global benar-benar sudah mulai kita rasakan. Perbedaan suhu yang sangat ekstrim ketika panas dan dingin, musim hujan yang datang ‘salah mongso’, musim kemarau yang lebih panjang, sudah kita rasakan saat ini. Pemanasan global sudah di depan mata, hidup kita saat ini berdampingan dengan dampaknya. Pemanasan global bukan hanya tentang cerita-cerita heboh mencairnya es di kutub hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan Pak Hazet menorehkan pesan kepada seluruh warga Jogja untuk mencintai dan menjaga lingkungan. foto:isma2010 Pak Hazet bersama Pemkot Yogyakarta serius sekali dalam mensikapi fenomena ini. Selain telah digalakkannya berbagai program lingkungan hijau, program pengolahan sampah, program langit biru, hingga diperolehnya berbagai penghargaan tentang lingkungan. Pemkot Yogyakarta masih terus mendorong semua elemen masyarakat untuk tergerak hatinya mencintai lingkungan dan menjaganya. menggantikan peran tas plastik dg reuse bag, di sebuah rumah belanja di Jogja. foto : isma 2010 Begitu juga kebiasaan kita berbelanja, bisa menjadi wujud nyata dari kecintaan kita terhadap lingkungan. Tas plastik yang menyampah dari setiap kita berbelanja sudah seharusnya kita sadari dan beralih menggunakan tas yang lebih ramah lingkungan. Seperti yang digulirkan di sebuah rumah belanja di Jogja, ‘Mirota Kampus’. Tas plastic yang biasa digunakan untuk menenteng belanjaan kini digantikan perannya oleh tas belanja berbahan kasual yang dapat digunakan berkali-kali. “Reuse Bag” diangkat menjadi gaya hidup berbelanja yang ramah lingkungan. Pak Hazet tak segan membeli dan mengenakan produk daur ulang sampah hasil karya ibu-ibu PKK Kelurahan Terban Jogja. foto:isma2010 Pak Hazet pun dengan antusias mendukung program-program dari lembaga swasta seperti ini. “Sesuatu yang layak dicontoh dan dilakukan oleh pengusaha-pengusaha retail di Kota Yogyakarta,” kata Pak Hazet. “Daya cinta Mirota Kampus terhadap bumi dan terhadap Kota jogja terimplementasi nyata hari ini. Dengan terobosan yang bagus selain penggunaan reuse bag ini juga pengolahan sampah dengan cara komposter,” ujar Pak Hazet. tempat sampah seperti ini banyak tersebar di seluruh penjuru Kota Jogja. foto:isma2010 Saiyeg saeko proyo, mari bareng-bareng berpikir untuk Kota Jogja, bagaimana semua bisa menguri-uri lingkungan. Budaya membuang sampah tidak akan ada lagi, tetapi gantikan dengan menaruh sampah pada tempatnya. Memilah sampah dari tingkat dapur rumah tangga, bagi para pengusaha ayo kita gunakan tas belanja yang re use. Begitu juga di pasar tradisional, saya harap pasar tidak memproduksi sampah terlalu banyak, paling tidak sudah terpilah. Pasar tradisional di Jogja juga dikonsepkan sebagai pasar dalam taman, sebuah pasar yang hijau bersih dan nyaman.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

2 komentar

free download

Melalui menu halaman free download ini, anda akan lebih cepat dalam melakukan pencarian file-file MP3 yang akan diunduh dengan cara klik gending/lagu yang  diperlukan.

Terhadap file yang telah anda download, mohon dengan penuh hormat untuk tidak diperjual belikan/dikomersilkan.

Jangan lupa setelah mengunduh, sesuai etika dan aturan tinggalkan komentar dengan bijak dan santun.

A. TAHUN 2008
1. Gending-gending jawa (MP3)

2. Lagu-lagu MP3

3. Campursari (MP3)

B.  TAHUN 2009
1. Gending-gending jawa (MP3)

2. Lagu-lagu (MP3)

3. Campursari/Langgam (MP3)

C. TAHUN 2010

1. Gendhing Jawa (mp3)

2.  Lagu-lagu (mp3)

3. Campursari

Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Pesan Sponsor

  jual masker
  internet sukses
Bisnis Pulsa   hot club
gudang materi   Investasi 10 milyar
7 Video Gratis Hasilkan 40 Juta dari Clickbank   SMS Gratis
iklan anda   iklan anda
 

Copyright Racana Pandega STMIK AMIKOM PURWOKERTO