LOGIN ADMIN

Masuk

ANDA PENGUNJUNG KE:

Free Web Counter

WAKTU

KALENDER

PESAN PENGUNJUNG

Peran Pramuka

LENSA

Media net lainya

LINK PRAMUKA

Revitalisai Gerakan Pramuka

Kemah Di Alam

Kebersihan

Kamis, 03 Juni 2010


Perang Melawan Plastik Tahukah Anda kalau plastik itu berbahaya…? Karena dalam plastik ada kandungan bahan kimia yang beracun dan dapat membunuh semua makhluk hidup bahkan manusia. KembaliPercayakah Anda dengan kenyataan ini ? Sebagian besar bahan pembuat plastik adalah logam-logam berat seperti cadmium, timbal, merkuri, dioksin dan PCBs. Bahan ini jika masuk ke dalam tubuh manusia akan berikatan dengan sel lemak dan akhirnya menyebabkan kanker. Di kehidupan modern plastik sudah jadi seperti gaya hidup. Menurut penelitian, setiap tahun di seluruh dunia kurang lebih 250 miliar pons bahan plastik mentah diolah untuk menghasilkan berbagai produk kebutuhan manusia mulai mobil, komputer, berbagai kemasan plastik lainnya. Selain berbahaya bagi manusia, plastik juga berbahaya bagi satwa. Seiring dengan pertumbuhan industri penghasil plastik ternyata berimbas dengan semakin banyak pula satwa yang terancam mati karena plastik. Dari sekian banyak satwa, ternyata burung dan satwa laut yang paling banyak terkena imbasnya. Kenapa demikian, hal ini diakibatkan kecenderungan orang yang membuang sampah di sungai. Seperti penelitian berikut, di lautan pasifik jumlah sampah plastik yang mengambang di permukaan laut 6X lebih banyak dibandingkan plankton yang seharusnya hidup diperairan. Jadi tidak mengherankan jika banyak satwa laut dan burung yang mendapat makanan dari laut mati tersedak oleh plastik. KembaliBerikut adalah beberapa bukti : Bangkai burung Albatros di daerah Kure Atoll, lautan Pasifik Utara. Diprediksikan burung ini mati karena banyak mengkonsumsi sampah plastik. (Captain Charles Moore, Algalita, Marine Research Foundation) Gambar penyinaran sinar X pada penyu. Dari gambar ini diperlihatkan adanya balon plastik dan sarung tangan plastik disaluran pencernaan penyu. (Source: Mindfully.org/Naples Daily News) Anjing laut yang lehernya terjerat oleh sampah plastik di laut. Kumpulan sampah plastik yang mendominasi permukaan air laut yang kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga. Plastik yang terkonsumsi oleh satwa tidak bisa dicerna serta didegradasi. Jika satwa lain memangsa satwa tersebut maka zat toksik akan tertransfer dan terakumulasi di dalam satwa pemangsa. Demikian seterusnya dan akan menjadi siklus yang panjang dalam rantai makanan. Oleh karena itu ikan tuna yang dulu menjadi favorit karena mengandung gizi yang tinggi sekarang menjadi tidak aman lagi untuk dikonsumsi. Penelitian pada Orang Eskimo yang terkenal pengkonsumsi ikan tuna, ditemukan dalam susu yang dihasilkan wanita Eskimo terkandung zat toksik plastik yang berbahaya jika dikonsumsi oleh anak. Yang perlu diingat plastik sangat sulit didegradasi secara alami dan waktu yang dibutuhkan 50-80 tahun. Sementara itu, menurut penelitian bahwa saat ini ¼ permukaan tanah di bumi ini menjadi akumulator plastik. Untuk itu, adalah tantangan bagi kita bersama untuk menyelamatkan bumi kita dari kerusakan. Bagaimana caranya? Mulailah mengurangi penggunaan plastik dari sekarang , bijaksanalah dalam memilih barang-barang dari plastik dan gunakan kantong yang dapat dipakai berulang-ulang untuk menggunakan kantong plastik serta jangan lupa ajak keluarga, teman dan tetangga untuk bersama-sama mengurangi penggunaan plastik. Perang Melawan Plastik Tahukah Anda kalau plastik itu berbahaya…? Karena dalam plastik ada kandungan bahan kimia yang beracun dan dapat membunuh semua makhluk hidup bahkan manusia. KembaliPercayakah Anda dengan kenyataan ini ? Sebagian besar bahan pembuat plastik adalah logam-logam berat seperti cadmium, timbal, merkuri, dioksin dan PCBs. Bahan ini jika masuk ke dalam tubuh manusia akan berikatan dengan sel lemak dan akhirnya menyebabkan kanker. Di kehidupan modern plastik sudah jadi seperti gaya hidup. Menurut penelitian, setiap tahun di seluruh dunia kurang lebih 250 miliar pons bahan plastik mentah diolah untuk menghasilkan berbagai produk kebutuhan manusia mulai mobil, komputer, berbagai kemasan plastik lainnya. Selain berbahaya bagi manusia, plastik juga berbahaya bagi satwa. Seiring dengan pertumbuhan industri penghasil plastik ternyata berimbas dengan semakin banyak pula satwa yang terancam mati karena plastik. Dari sekian banyak satwa, ternyata burung dan satwa laut yang paling banyak terkena imbasnya. Kenapa demikian, hal ini diakibatkan kecenderungan orang yang membuang sampah di sungai. Seperti penelitian berikut, di lautan pasifik jumlah sampah plastik yang mengambang di permukaan laut 6X lebih banyak dibandingkan plankton yang seharusnya hidup diperairan. Jadi tidak mengherankan jika banyak satwa laut dan burung yang mendapat makanan dari laut mati tersedak oleh plastik. KembaliBerikut adalah beberapa bukti : Bangkai burung Albatros di daerah Kure Atoll, lautan Pasifik Utara. Diprediksikan burung ini mati karena banyak mengkonsumsi sampah plastik. (Captain Charles Moore, Algalita, Marine Research Foundation) Gambar penyinaran sinar X pada penyu. Dari gambar ini diperlihatkan adanya balon plastik dan sarung tangan plastik disaluran pencernaan penyu. (Source: Mindfully.org/Naples Daily News) Anjing laut yang lehernya terjerat oleh sampah plastik di laut. Kumpulan sampah plastik yang mendominasi permukaan air laut yang kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga. Plastik yang terkonsumsi oleh satwa tidak bisa dicerna serta didegradasi. Jika satwa lain memangsa satwa tersebut maka zat toksik akan tertransfer dan terakumulasi di dalam satwa pemangsa. Demikian seterusnya dan akan menjadi siklus yang panjang dalam rantai makanan. Oleh karena itu ikan tuna yang dulu menjadi favorit karena mengandung gizi yang tinggi sekarang menjadi tidak aman lagi untuk dikonsumsi. Penelitian pada Orang Eskimo yang terkenal pengkonsumsi ikan tuna, ditemukan dalam susu yang dihasilkan wanita Eskimo terkandung zat toksik plastik yang berbahaya jika dikonsumsi oleh anak. Yang perlu diingat plastik sangat sulit didegradasi secara alami dan waktu yang dibutuhkan 50-80 tahun. Sementara itu, menurut penelitian bahwa saat ini ¼ permukaan tanah di bumi ini menjadi akumulator plastik. Untuk itu, adalah tantangan bagi kita bersama untuk menyelamatkan bumi kita dari kerusakan. Bagaimana caranya? Mulailah mengurangi penggunaan plastik dari sekarang , bijaksanalah dalam memilih barang-barang dari plastik dan gunakan kantong yang dapat dipakai berulang-ulang untuk menggunakan kantong plastik serta jangan lupa ajak keluarga, teman dan tetangga untuk bersama-sama mengurangi penggunaan plastik.
Bookmark this post:
StumpleUpon Ma.gnolia DiggIt! Del.icio.us Blinklist Yahoo Furl Technorati Simpy Spurl Reddit Google

Pesan Sponsor

  jual masker
  internet sukses
Bisnis Pulsa   hot club
gudang materi   Investasi 10 milyar
7 Video Gratis Hasilkan 40 Juta dari Clickbank   SMS Gratis
iklan anda   iklan anda
 

Copyright Racana Pandega STMIK AMIKOM PURWOKERTO